Etika Sebagai Tinjauan
Pengertian Etika
Etika adalah suatu tingkah laku yang bersifat buruk maupun baik yang sering dilakukan setiap hari dalam kehidupan. Setiap orsng dapat menilai atau melihat etika dari orsng orang sekitar. Namun banyak juga pengertian etika dari setiap orang bahkan menurut para ahli.
Menurut James J.Spillane SJ berpendapat bahwa etika atau ethicsmemperhatikan dan mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral. Menurut O.P. Simorangkir, etika atau etik adalan pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.Kata etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau ethics (bahasa Inggris), mengandung banyak pengertian.
Menurut James J.Spillane SJ berpendapat bahwa etika atau ethicsmemperhatikan dan mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral. Menurut O.P. Simorangkir, etika atau etik adalan pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.Kata etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau ethics (bahasa Inggris), mengandung banyak pengertian.
Jika dilihat dari asal kata,
etika diambil dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang bermakna adat
istiadat/kebiasaan yang baik. Etika disebut juga sebagai filsafat moral, yaitu
cabang dari filsafat yang berbicara mengenai tindakan manusia. Etika tidak
mempersoalkan keadaan manusia, akan tetapi etika lebih mengarah kepada
bagaimana manusia harus bertindak.
Berbicara mengenai
etika tidaklah dapat kita pisahkan dengan norma, seperti pendapat menurut
Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau
profesi”.
Etika juga disebut ilmu normative,
maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai
yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika dirumuskan
dalam tiga arti, yaitu;
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Contoh dari etika
Etika
Pribadi. Misalnya seorang usahawan yang menjadi kaya raya (jutawan). Ia selalu
disibukkan dengan usahanya sehingga ia lupa akan diri pribadinya sebagai hamba
Tuhan. Ia mempergunakan untuk keperluan-keperluan hal-hal yang tidak terpuji
dimata masyarakat (mabuk-mabukan, suka mengganggu ketentraman keluarga orang
lain). Dari segi usaha ia memang berhasil mengembangkan usahanya sehinnga ia menjadi
jutawan, tetapi ia tidak berhasil dalam mengembangkan etika pribadinya.
Etika
Sosial. Misalnya seorang pejabat pemerintah (Negara) dipercaya untuk
mengelola uang negara. Uang milik Negara berasal dari rakyat dan untuk rakyat.
Pejabat tersebut ternyata melakukan penggelapan uang Negara utnuk kepentingan
pribadinya, dan tidak dapat mempertanggungjawabkan uang yang dipakainya itu
kepada pemerintah. Perbuatan pejabat tersebut adalah perbuatan yang merusak
etika social.
Etika
moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan
kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu
perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat
manusia yang disebut moral.
Contoh etika moral:
· Berkata dan berbuat jujur
· Menghargai hak orang lain
· Menghormati orangtua dan guru
· Membela kebenaran dan keadilan
PRINSIP-PRINSIP
ETIKA
Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad keempat sebelum Masehi
para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai
pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikir itu telah mengidentifikasi sedikitnya
terdapat ratusan macam ide agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung
tersebut dapat diringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting
etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan
kebenaran.
- · Prinsip Keindahan, Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.
- · Prinsip Persamaan, Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.
- · Prinsip Kebaikan, Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi masyarakat.
- · Prinsip Keadilan, Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
- · Prinsip Kebebasan, Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain. Untuk itu kebebasan individu disini diartikan sebagai:
- · Prinsip integritas moral yang tinggi, yaitu komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi.
BARIS
TEORI ETIKA
- · Teori Deontologi
Deontologi
berasal dari bahasa Yunani, deon yang berarti kewajiban. Yaitu
kewajiban manusia untuk selalu bertindak baik. Suatu tindakan dikatakan baik
dan bermoral karena tindakan tersebut dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang
harus dilaksanakan bukan pada tujuan atau akibat dari tindakan tersebut.
- · Teori Teleologi
Dalam
teori ini, tindakan baik maupun buruk manusia diukur berdasarkan tujuan yang
mau dicapai dengan tindakan itu, atau suatu tindakan dinilai baik atau bermoral
kalau yang di akibatkan itu baik atau berguna. Permasalahan yang meliputi teori
ini seputar bagaimana menilai akibat atau tujuan baik dari suatu tindakan dan
untuk siapa tindakan tersebut. Oleh sebab itu, teori teleologi ini memunculkan
teori-teori baru seperti egoisme dan utilitarisme.
- · Teori Hak
Teori
hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari
teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan
dua sisi uang logam yang sama dan tidak dapat dopisahkan.
- · Teori Keutamaan (Virtue)
Memandang
sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu
adil atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan
sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan dia untuk bertingkah lau baik secara moral.
EGOISM
Egois adalh tingkah manusia yang memaksakan apa yang nenurut dia benar, bisa berupa dalam keinginan, pendapat, dan lain sebagainya.
Kata egoisme merupakan istilah yang berasal dari bahasa Latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern yang berarti diri atau saya, dan kata isme, digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaannya.
Kata egoisme merupakan istilah yang berasal dari bahasa Latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern yang berarti diri atau saya, dan kata isme, digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaannya.
Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan
pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki
pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya intelektual,
fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap
orang lain maupun orang banyak pada umumnya dan hanya memikirkan diri sendiri
Egoisme bermaksud bahawa sesuatu tindakan adalah betul dengan
melihat kepada kesan tindakan kepada individu. lndividu yang berpegang kepada
falsafah ini percaya bahawa mereka harus mengambil keputusan yang dapat
memaksimumkan faedah kepada diri sendiri. Terma “egoisme” berasal dari
perkataan “ego”, perkataan Latin untuk “aku” dalam Bahasa Malaysia. Egoisme
perlu dibezakan dengan egotisme yang bermaksud penilaian berlebihan psikologi
terhadap kepentingan sendiri atau aktiviti sendiri. Teori ini adalah bersifat
individualistik.
Inti pandangan dari Egoisme yaitu tindakan dari setiap orang pada
dasarnya adalah untuk mengejar kepentingan pirbadi dan memajukan dirinya
sendiri. Aristoteles berpenapat bahwa tujuan hidup dan tindakan setiap manusia
adalah untuk mengejar kebahagiannya. Egoisme dianggap bermoral dan etis karena
kebahagiaan dan kepentingan pribadi dalam bentuk hidup, hak, dan keamanan
secara moral dianggap baik dan pantas untuk diupayakan dan dipertahankan.
KESIMPULAN
Kesimpulannnya Etika adalah tingkah laku mengenai apa yang buruk
atau baik bias dalam kewajiban ataupun hak kehidupan sehari hari. Kesimpulan ini mengingat etika itu
berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “Ethos” yang berarti adat atau
kebiasaan,cara berfikir,ahlak,watak cara
bertindak dan skiap.
SUMBER:
http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/100283697454/pendahuluan-etika-sebagai-tinjauan
0 komentar:
Posting Komentar