Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Faktor Pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Macam - macam jenis perdagangan internasional
1. Bilateral
Perdagangan Bilateral adalah perdagangan yang terjadi antara 2 negara
contoh: Indonesia dan Jepang
2. Multiteral
Perdagangan Multiteral adalah perdagangan yang terjadi antara beberapa negara
contoh: APEC ( Asia Pasific Economic Cooperation)
3. Regional
Perdagangan Regional adalah perdagangan yang terjadi antara wilayah
contoh: AFTA (Asean Free Trade Area)
4.Antar Regional
Perdagangan Antar Regional adalah perdagangan yang terjadi antar 2 wilayah atau lebih
contoh: AFTA dan NAFTA
5. Internasional
Perdagangan Internasional adalah Perdagangan yang terjadi antar negara
contoh: WTO (World Trade Organization)
Faktor Pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
- Faktor Alam/ Potensi Alam
- Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
- Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
- Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
- Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
- Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
- Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
- Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
- Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
- Menjalin Persahabatan Antar Negara
- Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. - Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. - Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. - Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Macam - macam jenis perdagangan internasional
1. Bilateral
Perdagangan Bilateral adalah perdagangan yang terjadi antara 2 negara
contoh: Indonesia dan Jepang
2. Multiteral
Perdagangan Multiteral adalah perdagangan yang terjadi antara beberapa negara
contoh: APEC ( Asia Pasific Economic Cooperation)
3. Regional
Perdagangan Regional adalah perdagangan yang terjadi antara wilayah
contoh: AFTA (Asean Free Trade Area)
4.Antar Regional
Perdagangan Antar Regional adalah perdagangan yang terjadi antar 2 wilayah atau lebih
contoh: AFTA dan NAFTA
5. Internasional
Perdagangan Internasional adalah Perdagangan yang terjadi antar negara
contoh: WTO (World Trade Organization)
Ekspor
Ekspor adalah kegiatan perdagangan yang berupa penjualan barang dari dalam ke luar negeri. Sistem pembayaran, kualitas dan kuantitas barang, serta syarat-syarat penjualan lainnya telah disetujui oleh kedua pihak, eksportir dan importir.
Contoh: Indonesia menjual hasil bumi, seperti kopi, lada, cengkeh ke Negara lain.
Impor
Impor adalah kegiatan perdagangan yang berupa pembelian barang atau jasa dari suatu negara ke dalam negeri. Kegiatan ini dilakukan oleh orang atau lembaga yang disebut dengan importir. Kegiatan impor dapat menimbulkan dampak negative bagi perekonomian suatu Negara. oleh karena itu, Negara melakukan pembatasan impor demi melindungi produsen-produsen dalam negeri.
Contoh: Indonesia mendatangkan pesawat, kereta, dan kapal laut dari luar negeri untuk keperluan transportasi di dalam negeri.
Dampak positif
Perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yaitu :
Dampak negatif
Perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yaitu :
Dampak positif
Perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yaitu :
- Kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri menjadi terpenuhi.
- Perdagangan internasinal mendorong setiap negara ke arah spesialisasi dalam memproduksi barang berdasarkan keunggulan komparatif yang dimilikinya.
- Mendorong keinginan untuk meningkatkan produksi
- Perdagangan internasional bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
- Perdagangan luar negeri membuka wilayah pasar baru yang lebih luas bagi produk-produk dalam negeri
- Pengaruh yang sangat penting dari perdagangan luar negeri terhadap sektor produksi adalah berupa peningkatan produktifitas dan efisiensi pada umumnya
- Pendapatan atau devisa negara meningkat
- Terbukanya kesepatan kerja.
Dampak negatif
Perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yaitu :
- Terjadinya perubahan pola dan kebiasaan konsumsi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan ekonomi akibat dibukanya hubungan dengan luar negeri.
- Ada kecenderungan bagi masyarakat untuk melakukan tindakan konsumsi secara “berlebihan”
- Mundurnya industri dan produksi dalam negeri kalau masyarakat lebih menyukai produk-produk luar negeri.
- Munculnya ketergantungan kepada negara negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi.